GADIS TERHINA JADI NYONYA

Table of Contents

 

 

Ayah mengelus rambutku, lalu berkata, "Ya, sudah, jika memang telah yakin, ayah juga tak bisa melarang. Tapi, ingat kamu harus persiapkan diri ketika ada cibiran lagi sebab kondisi calonmu."


Aku tahu pilihan ini akan kembali menuai cibiran orang-orang, terutama mama dan Lita. Tapi 'kan aku sudah biasa dihina-hina, jadi sudah kebal kalaupun nanti dicaci maki.


Lagipula kalau sudah menikah akan pisah dari mereka. Otomatis takkan sering mendengar hinaan. Jadi, sakit hatinya takkan sering dirasakan.


Asalkan bang Uki baik, cibiran siapapun takkan berarti nantinya. Toh, mau menghina bagaimanapun, jika aku bahagia, takkan ngaruh dengan kesehatan jiwa kelak. 


"Insya Allah, Lily kuat, Yah!"


Pukul delapan malam bang Uki datang. Kali ini berpakaian lebih bersih dan sopan. Rambutnya pun diikat ke belakang. Dipikir jadi kayak ganster yang ada di film Barat.


Meski wajahnya seram, bang Uki terlihat gagah. Badan tinggi besar, dada bidang dengan bahu tegap. Kalau jadi tentara secara fisik bisa diterima.


Astagfirullah! Kenapa aku jadi memerhatikan yang belum patut diperhatikan.


Karena orangnya tak suka basa-basi ia langsung menyampaikan lamaran pada ayah. Aku merasa momen ini gak ada indah-indahnya. Mungkin, di hatiku pun belum tumbuh apa yang biasanya tumbuh pada orang yang mau menikah. Namanya cinta.


Tapi, kata orang, cinta itu bisa tumbuh seiring kebersamaan. Semoga saja harapanku sesuai dengan kenyataan nantinya.


Ditambah lamaran ini super kilat. Kenal bang Uki pun baru sebulan. Dia yakin, aku yakin lantas lamaran.


"Bapak titip Lily, jangan menyakiti apalagi memukulnya. Bahagiakan dia. Lily sudah banyak menanggung kesedihan dan hinaan, tolong jangan menambahkan daftar penderitaannya. Nak Uki sanggup?"


"Saya sanggup. Bapak pegang janji saya, janji sebagai laki-laki sejati."


Air mataku hampir jatuh mendengar janji bang Uki. Benar-benar terharu mendapati kenyataan ada lelaki yang bersedia menjadikanku belahan jiwanya.


Dialah setelah ayah yang tak menghinakanku. Bang Uki yang dikirim Allah untuk mengangkatku dari lumpur kehinaan. Semoga ini bukan fatamorgana, semoga ini nyata, bahwa dirinya memang datang untuk memberi perlindungan juga kebahagiaan.


Aku menangis, ya, menangis akibat sangat terharu. Ayah dan bang Uki sampai menoleh karena tangisan ini bersuara.. Ayah paham bagaimana hati putrinya kini, lelaki baik ini memelukku dan membiarkan kemejanya basah oleh airmata.


*


Resmi sudah hari ini aku dilamar bang Uki. Untuk pernikahan kata ayah nanti setelah beres pesta Lita. Soalnya sudah telanjur mereka duluan yang merencanakan hal tersebut. Jadi kami harus mau mengalah. 


"Bapak ingin pernikahannya sah secara agama dan tercatat di negara. Juga diketahui orang tua. Jadi, kapan orang tua nak Uki bisa datang ke rumah?"


Aku melirik ke arah bang Uki sekilas. Jujur, penasaran akan jawabannya. Tapi, buru-buru melihat ke arah ayah lagi karena gak berani tatapan lama-lama. 

"Saya hidup sendiri, Pak. Saya hanya bawa diri, jadi tidak akan ada keluarga yang datang. Untuk surat administrasi ke KUA, lusa saya antarkan."


Aku dan ayah sama terkejut dengan pernyataan bang Uki. Kuteliti mimik wajahnya, memang serius. Tak ada tanda bercanda. Lagipula mana ada orang sejenis bang Uki bercanda.


"Nasib saya seperti Lily, tidak diakui keluarga. Lima tahun ini saya hidup di jalanan sendiri, jauh dari keluarga. Bukankah secara agama, laki-laki dapat menikah sendiri? Jadi, saya rasa tak masalah kalau saya sendirian saja. Jangan khawatir, saya tidak akan menyia-nyiakan Lily. Justru saya ingin melindunginya dari keluarga yang maaf, toxic. "


Ayah tak bisa menyanggah pernyataan bahwa laki-laki bisa menikah sendiri. Dia tak perlu wali dan izin orang tua sekalipun. Meski begitu, ayah sepertinya kurang puas dengan tak hadirnya orang tua.


Hanya saja, ayah tak mau memanjangkan urusan. Mungkin takut bang Uki mundur. Ia pasti tak mau anaknya ini gagal menikah. Mana susah lagi cari lelaki yang suka padaku.


*


Judul

GADIS TERHINA JADI NYONYA 


Penulis 

Hanin Humayrohumayro 


Sudah tamat di aplikasi KBM App